Saturday, December 20, 2014

Aku yang terlalu bodoh.

Ku termenung seraya melirik handphone ku yang belum ada balasan dari nya. Angin berhembus mengibaskan helaian rambut ku. Kemana dia? Apa kah dia marah? Sebersit pikiran negative thinking menghantui ku. Ku tarik nafas dalam-dalam ku hembuskan perlahan. Sungguh, Ada apa dengannya?
Jam sudah menunjukkan pukul 9. Ah, Jadwal ku latihan. Ku ambil tas ku, Ku lihat mengapa jalanan begitu ramai. Tidak biasanya seperti ini dan aku sangat benci dengan jalanan ramai.
Pikiran ku yang melayang kesana kemari membuat ku tidak akan fokus dengan apa yang aku kan lakukan. Ah, Tuhan kenapa seperti ini... Jangan buat ku seperti ini.

TTTTTIIIINNN!! Sebuah mobil hampir saja menabrak ku. Dan syukurlah hanya saja hampir. Aku meminta maaf lalu meninggalkan lalu berlari ke tempat yang agak sunyi. Aku mengerutu dalam hati ku. Kau memang bodoh April! Kau hampir tertabrak sebuah mobil hanya gara-gara laki-laki yang tidak menghiraukan mu??! Kau ini tolol,April.

Aku menjulurkan tangan ku untuk memberhentikan Taksi. Ku ambil lagi handphone ku dan dia belum membalas pesan singkat ku. Kau ini kemana? Aku mungkin terlihat cewek tolol yang sedaritadi melihat handphone ku yang sama sekali tidak ada pesan singkat darinya.

***

Latihan pun sudah dimulai, Konsentrasi ku buyar saat teman ku memberitahu bahwa dia mengatakan ia tidak memiliki seseorang yang ia sayangi. Sungguh, Itu membuat lutut ku lemas..Konsentrasi ku buyar begitu saja. Ada apa ini Tuhan? Baiklah. Kini saatnya aku harus pulang dan memperbaiki latihan ku yang sama sekali hancur.

***

" Kita kan enggak ada hubungan pril " Satu kalimat yang membuat lutut ku lemas..Mata ku terasa panas. Butiran-butiran air mata ku terjatuh dipipi ku. I dont wanna lose him. Tapi apa daya sepertinya takdir telah menentukan waktunya perpisahan terjadi...
" Kamu itu bukan sepenuhnya milik ku " Satu kalimat yang berhasil membuat tangisan ku meledak. Kau ini kalau bicara memang seenak jidat mu. Kau fikir selama ini kita apa? Teman tapi pelukan dan sebagainya? Aku tidak mengerti apa yang terjadi pada saat ini. Aku tidak mengerti arti hubungan selama ini.

Mungkin aku yang terlalu tolol. Aku yang terlalu setia dengannya. Aku yang terlalu mencintainya dengan sepenuh hati ku. Ya, Namun, Inilah diri ku. Apabila aku menyayangi seseorang bukan kah cukup 1 saja? Atau aku yang terlalu lugu yang masih menggunakan kata-kata itu?

Pertemuan terakhir ku dengannya. Senyuman yang ia berikan ku terakhir kalinya. Namun, belum sempat aku mendekap dirinya ke relung hati ku ini.
Hati terisis sepi saat cinta mulai hilang dari dirinya. Sungguh, Hancur berkeping-keping. Hancur lebur tak bersisa serpihan hati ku yang telah kau buang.
Rasa sakit ini tak sebanding dengan goresan luka yang terkena tetesan air. Rasa sakit ini seperti aku baru patah hati. Seperti aku mengiris tangan ku dengan pisau.

Aku yang terlalu bodoh dan tolol mempercayai semua perkataan manis mu. Tak seharusnya aku terbuai dengan kata-kata manis mu. Tak seharusnya juga aku mempertahankan mu! Tak seharusnya ku berikan semua kesabaran ku demi mengerti keadaan mu! TAK SEHARUSNYA AKU BEGITU KALAU AKU TAHU AKHIRNYA SEPERTI INI,BRENGSEK!
Kau fikir aku ini apa? Boneka? Sampah? Tiba saatnya kau bosan lelah gundah dengan ku lalu kau buang? Fikiran mu sangat pendek. Egois, Tidak memikirkan akibat dan apa yang akan kau terima didepannya.
Mungkin memang benar aku terlalu tolol. Aku yang tolol sudah mencintai mu.

No comments:

Post a Comment

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik