Terasa hampa hari ku tanpa sepatah kata yang kau kirim lewat pesan singkat. Terasa sunyi hati ku tanpa mendengar kata sayang dari mu. Terasa redup hidup ku saat kau asik tertawa,tersenyum sedangkan aku disini yang layaknya orang tolol.Kepergian mu mengisahkan perihnya hati yang teriris sepi karena cinta mu yang t'lah hilang.
Hari ini pun kamu tidak mengizinkan aku untuk tahu apa kabar mu? Apa kau baik-baik saja disana tanpa ku? Ku rasa iya.
Beberapa hari yang lalu aku masih ingat aroma tubuh mu, tawa manis mu. Dan ku tersender dikenangan yang susah untuk ku rapuh kan. Dengan badan ku yang cukup lelah, Aku menerjemahkan isi perasaan ku. Air mata ku yang tertetes dari pelupuk mata ku.
Rindu yang mengebu-gebu saat kau meninggalkan ku. Belum habis rinduku yang terobati, kau sudah buru-buru meninggalkan ku dalam kesan yang kelam dan sunyi. Rasanya sulit sekali untuk menahan mu karena kita belum ada berada distatus apa pun.
Setiap hari, aku menunggu mu disini. Datang dan kembali dengan ku dengan tawa canda mu, apalagi aroma parfum mu yang aku sangat rindu.
Mengapa saat kau pergi aku semakin mencintai mu dan menggilai mu? Tak bisa rasanya aku berpisah dengan mu, meskipun hati ku sudah banyak sekali goresan yang amat sungguh perih.
Kau datang ke kehidupan ku dan memberikan aku energi-energi baru dalam redupnya hidup ku. Namun, Kau juga harus pergi karena tak ingin menyakiti ku lebih dalam.
Air mata ku terjatuh bukan karena keinginan ku. Tapi, keinginan dalam hati ku yang tak ingin kau pergi meninggalkan ku.
Haha. Namun, sekarang aku harus membiasakan diri ku bernafas tanpa mu. Membiasakan aku menatap ponsel ku tanpa kabar dari mu.
Aku juga sih yang bodoh karena telah menganggap mu adalah sosok yang dapat membahagiakan ku tanpa kau harus mengores luka hati ku yang baru saja kering karena hancur saat teman mu menhancurkan hati ku. Tapi, Kau tidak ada bedanya dengan teman mu. Sama-sama Brengsek.
Aku sendiri. Kesepian. Aku yang sangat sukar untuk tersenyum. Seakan-akan aku akan tersenyum saat ia mengabari ku lewat pesan singkat. Kau bodoh sekali, April.
Kau jauh disana mungkin bersama orang yang lebih bisa membuatmu tersenyum lebih lebar daripada dengan ku. Aku seorang gadis manja yang selalu menuntut kerinduan dari mu, Kemarahkan ku yang terkesan seperti anak kecil.
Sebenarnya, Aku lelah dengan khayalan gila yang tak akan pernah terwujud pada diri ku.
Untuk pria berwajah oriental
Yang amat ku cintai







No comments:
Post a Comment