Hai, Teman yang amat ku sayangi sepenuh hati dan jiwa ku ini. Aku merindukan mu disini. Aku merindukan saat
kita tergelak tertawa bersama. Aku merindukan disaat kita bertukar cerita satu
sama lain. Aku merindukan saat kau memaki, mencela ku tapi, Kalian lah yang
mendengarkan aku bercerita dengan baik. Bukan sekedar ingin tahun saja.
Teman, Aku merasa takut akan tergantikan. Tergantikan yang
jauh beribu lebih baik dari diriku yang jauh sekali dari kata sempurna. Aku terkadang merasa di buang saat
kau menemukan yang lebih asyik dari diri ku.
Teman, Kau boleh
mengatakan aku teman mu yang ke kanak-kanakkan,bodoh,alay dan sangat kelewat
batas karena tulisan ini. Tapi, Sungguh, Teman, Aku tak tahu harus mengatakan
bagaimana perasaan ku. Kalau saja aku berbicara pada mu, Memangnya kau akan
mendengarkan argumen ku? Memang kau akan mengerti apa yang sedang ku rasakan?
Teman, Aku sangat
merasa kau mendapatkan teman yang lebih baik dari diriku. Perasaan wanita tidak
pernah salah, Bukan? Aku merasa tergantikan, terbuang jauh dari pertemanan kita
selama ini.
Aku memang jauh sekali dari kata sempurna. Mungkin, Di mata kalian aku hanyalah gadis yang angkuh,manja,bodoh.
Aku memang jauh sekali dari kata sempurna. Mungkin, Di mata kalian aku hanyalah gadis yang angkuh,manja,bodoh.
Teman, Disaat aku
kehilangan orang yang ku cintai, haruskah aku kehilangan kalian juga?!?! Haruskah aku
kehilangan teman ku yang selalu menjadi penyemangat ku disaat aku
terpuruk,mendengarkan aku bercerita dengan gaya ku yang seperti anak kecil.
Teman, Bukannya
aku berfikiran negative kepada mu, Teman. Tapi, Sungguh, Perasaan wanita tidak
akan pernah melenceng dari apa yang wanita itu rasakan. Kau boleh mengatakan
aku berlebihan dan gila. Aku mengerti mu, Teman. Karena kau berfikir dengan
logika. Sedangkan ku hanya menggunakan perasaan ku.
Teman, Kau lupa
dengan apa yang kita lalui dahulu? Kau lupa tentang pertemanan kita selama ini?
kau lupa dengan kata ‘ Gue juga sayang lo, Walaupun, Lo suka ngebully gue. Lo itu
sahabat baik gue ‘ Apa kau lupa, Teman? Oh, Sungguh, Hebatnya dirimu melupakan
semuanya.
Teman, Sudah sewajarnya ia dapat berteman baik dengan mu karena ia mungkin gadis yang baik,dewasa dan ramah. Sangat jauh dengan ku, Iya kan?
Sudah sewajarnya juga kau menjauhi,membuang dan menghempaskan ku dari tali pertemanan kita.
Apa? Aku bicara apa tadi? Kita? Haha, Kini hanyalah kau dan aku yang tak saling kenal. Maaf, Teman tadi aku menyebut kata " Kita " kau mungkin jijik dan akan meludahi setelah selesai membaca tulisan ku ini.
Teman, Aku tahu
kau sudah mendapatkan teman baru yang sempurna bagi mu. Bahagialah kau
dengannya, Tinggalkan lah aku dalam ke kelaman kenangan pertemanan kita selama
ini. Jaga dia untuk menjadi teman sejati mu, Hempaskan aku saja ke dalam
pahitnya saat kau mendapatkan lebih baik.
Aku rela, Teman, Selagi kau bahagia dan nyaman.
Aku rela, Teman, Selagi kau bahagia dan nyaman.
Jangan hiraukan
aku, Teman. Cukup kau baca tulisan ini dan mengerti perasaan ku saja, Aku juga
sudah senang, Teman Ku ( dulu )
Dari Teman mu yang
Amat merindukan kau.







Iyaaaa april, main dong sini ajak odi main dirumahnya sama anak" yang lain
ReplyDeleteAku kan gapunya teman
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete