Friday, September 25, 2015

Aku Lelah Dengan Mu

Setelah aku membaca percakapan kita yang sangat singkat beberapa hari lalu, Kini perasaan ku tak karuan. Aku harus melimpahkan ke dalam sebuah rangkaian kata. Aku lelah memperjuangkan kamu. Sebelum aku menjetikkan jemari ku di atas papan bertulisankan alfabet yang dapat menjelaskan perasaan ku, Aku menghela nafas berulang kali. Berat rasanya bila aku menghela nafas ini. Mungkin terlalu lelahnya aku.

Aku sudah berharap lebih. Ku berikan semua perhatian ku kepada mu. Ku prioritaskan kamu. Aku sudah cukup lelah untuk selalu mengalah demi kamu. Memaafkan berulang kali namun kamu ulangi lagi. Tak mampu rasanya bila aku tak bisa memaafkan mu. Kamu seperti ajaib, Mampu mereda emosi ku saat kamu menyebalkan. Kamu mampu meredakan keegoisan ku. Kamu terlihat luarbiasa di mata ku.

Kalau kau ingin tahu bagaimana lelahnya aku terhadap kamu, Seluruh kosa kata dalam jumlah milyaran pun tak mampu menjelaskan bagaimana lelahnya aku. Aku lelah. Itulah perasaan ku. Apakah kamu mengerti sekarang? Belum. Tentu saja. Apa pedulimu pada ku? Aku saja tak pernah ada di dalam mata mu, Tak pernah kamu anggap. 

Aku ini bukan boneka yang selalu ikut aturan mu dan perkataan mu. Ada kalanya aku harus menurut bila aku salah, Tapi, Egosikah aku bila aku lelah dengan sikap mu? Kamu yang selalu tak pernah ada, Kamu yang tak pernah memprioritaskan aku, Kamu yang tak pernah peduli dengan ku. KAMU MEMANG TAK PERNAH MENGANGGAP KU ADA.

Maaf jika ini sangat berlebihan. Aku tak tahu harus menjelaskan bagaimana lelahnya aku dan kecewanya aku. Terlalu dusta bila aku mengatakan aku harus pergi dan meninggalkan kamu. Terlalu bodoh juga bila aku harus bertahan dalam kondisi seperti ini.

Setiap hari, Setiap waktu dan setiap sekolah. Aku yang selalu menunggu kamu berjalan ke arah parkiran dan aku? Aku pun tersenyum kecil dengan bergumam " Akhirnya hari ini aku melihat kamu ". Sungguh perjuangan yang begitu berat. Aku harus menunggu kamu, mencuri-curi pandang setiap ada kamu, mengikuti organisasi yang kamu ikuti, mencari-cari sosok kamu setiap bel pulang sekolah. APAKAH KAMU SEPERTI AKU? Aku rasa tidak. Aku tidak punya tempat di hati kamu. Jadi, Buat apa?

Banyak laki-laki mendekat kepadaku, Memperjuangkan rasa cintanya kepada ku. Tapi, Mengapa aku menganggap mereka tak semenarik kamu? Kamu tetaplah menarik dan dapat menguasai dunia ku. Aku selalu mengacuhkan mereka yang mendekati ku. Apakah kamu mengacuhkan mereka yang berusaha mendekati kamu?

Sebenarnya, Aku tak yakin menjadi wanita mu yang satu-satunya. Aku juga ragu dengan kalimat " sayang " yang kamu pernah ucapkan pada waktu itu. Aku merasa ada wanita lain. Maaf bukan maksud ku untuk berfikir negatif. Namun, Perasaan ini merasa seringkali tersakiti. Mungkin memang kamu lelaki yang punya banyak teman wanita. Aku pahami itu. Tapi, Ah sudahlah.. Aku tak bisa menjabarkan perasaan ku secara menyeluruh. 

Terlalu keluh bibir ku untuk beradu argumen dengan mu. Terlalu rapuh bila aku harus melepaskan kamu. Terlalu dusta bila aku bisa melupakan mu. Aku menulis ini karena mata ku tak sanggup meneteskan air mata yang terjatuh di pelupuk mata ku ini. Uraian kalimat yang tak mampu aku harus sampaikan kepada kamu, Jadi, Lebih baik aku menulis ini untuk kamu.

Begitu banyak pengorbanan yang aku berikan ke kamu. Tapi kamu selalu menutup mata ku dan menganggap itu hanyalah biasa dan tak begitu penting. Tapi bagiku itu kamu saja membunuh cinta dan kasih sayang ku kepada kamu. Kamu layaknya menghempaskan aku begitu keji dan bengis. 

Bisakah kamu bayangkan menjadi orang yang setiap hari terluka, mengalah, memendam karena semata-mata hanya untuk mencintai orang yang ia sayangi? BISAKAH KAMU BAYANGKAN?
Hati ini layaknya luka yang tergores oleh belati yang tajam dan mampu menusuk hati ku begitu dalam.

Aku selalu menyelipkan doa untuk mu, berdoa untuk mu hingga adzan subuh berkumandang. Andai kamu tahu itu. Andai. Ya, Andai. Hanya andai. 






Dari Annisya-mu
Yang selalu menatap mu 
Dari kejauhan

4 comments:

  1. Hemms lelah memang jika berjuang sendirian...

    ReplyDelete
  2. Tetap semangat yaa, btw nice article

    ReplyDelete
  3. Watch NBA on TNT on YouTube
    ‎Pokies and betting videos on TNT, but youtube mp3 in the NBA they've never had any live streaming available. · · The NBA Playoffs began

    ReplyDelete

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik