Wednesday, September 16, 2015

Tiga Puluh Hari Dengan Mu.

Pagi itu, Di hari pertama kali siswa sekolah kumengadakan lomba 17 Agustus. Hari dimana Indonesia memenangkan kemerdekaannya. Di saat itu juga hari dimana aku menemukan sosok yang dapat memenangkan hati ku. Lelaki sederhana, penyuka dunia jepang dan lelaki yang mencintai dunia cosplay itu telah mengubah dunia ku yang terpuruk menjadi bahagia!

Saat kamu memberikan senyuman yang terlihat tulus kepada ku, Kamu yang selalu memberikan sapaan hangat walau hanya sebatas kalimat " Hai ". Aku yang tampak tersipu dengan tingkah mu. Aku yang tak mampu menahan senyuman ku pada mu. Ada apa ini? Sudah lama aku tak merasakan perasaan aneh ini, yang tiba-tiba perut ku mendadak sakit karena kamu.

30 hari terakhir ini, Kamu sudah menjelma menjadi lelaki yang sederhana yang mampu membangkitkan aku dari terpuruknya masa lalu, Kita yang kadang bertukar kalimat yang mungkin terlihat biasa aja, Namun bagi ku luar biasa. Aku pernah lupa rasanya bahagia bertemu dengan lelaki, Aku pernah lupa rasanya diam-diam tersenyum apabila ada lelaki yang mengirimi ku pesan singkatnya, Aku hampir lupa rasanya jatuh cinta. Tapi, Kamu adalah sosok lelaki yang mampu membuat ku ingat dan bangkit.

Aku menyukaimu dan menyayangimu. Maaf, Bila aku terlalu lancang kalau aku mengatakan ini. Tapi, Adakah yang bisa menahan diri untuk memendam rasa selama ini?
Kamu tahu? Kamu datang saat aku sendiri, saat aku hampir sekarat karena terlalu sering patah hati, saat aku membutuhkan lelaki yang menemani hari-hari ku. Kamu datang dengan menjadi sosok yang sederhana namun menghangatkan hati ku yang sudah lama kosong.

Saat pertama aku mengenalmu, Banyak teman-teman ku yang melarang aku untuk merespon diri mu. Orang-orang mengatakan, " Lo mau sama cowok bajingan kaya dia? ". Bajingan? Aku tak yakin dengan wajah mu yang sepolos itu, yang selalu memberikan aku senyuman yang sepertinya tulus. Apakah? Ah, Aku tak peduli dengan omongan orang yang menurut ku hanyalah bualan belaka.

Kini, Kamu adalah dunia ku. Meskipun percakapan kita hanyalah lewat chat dan suara yang singkat. Namun, Aku merasa nyaman. Apalagi bila kamu membenamkan tatapan kedua bola mata mu kepada ku. Aku memang merasa nyaman. Tapi, Aku selalu bertanya-tanya, sampai kapan aku harus menunggu? Terlalu singkat memang, tapi manusiawi bukan untuk mengharapkan lebih dari teman? Ok, Maaf aku terlalu lancang lagi.

Salahkan aku bila ingin kita lebih dari teman? Berdosakah aku bila aku sering menjatuhkan air mata ku yang terjatuh dengan sendirinya? Aku yang rela berlari tergesa-gesa bila bel istirahat di sekolah berdering untuk bertemu mu di kantin atau menengok mu, Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu sudah sarapan? Ya, Walaupun kita tak lama bertemu, Setidaknya aku telah melihat kamu hari ini.
Aku yang rela mengikuti 2 kegiatan sekolah, Demi kamu. Demi melihat kamu sepanjang hari. Karena aku sadar aku jarang bertemu kamu, jarang menatap wajah mu. Ah, Aku benar-benar tergila-gila karena mu.

Tapi, Hari itu.. Hari dimana hari terburuk datang. Hari dimana lelaki yang aku sayangi, yang aku korbankan segalanya, yang aku cintai sepenuh hati ini telah memeluk wanita lain,menggengam tangan wanita lain. Wow, Aku ini tampak seperti debu yang kamu anggap tak berguna dan menggangu dunia mu. Rasa kecewa menyelimuti hari itu. Tangisan ku yang aku pendam dan tahan sungguh membuat dada ku terasa sesak. Ingin rasanya aku menampar wajah mu itu.

Egoiskah bila aku kecewa dengan sikap mu? Bukan kah itu manusiawi? Aku ingin kita berhenti saja sampai sini, Lelah hati ini yang telah berusaha melakukan yang terbaik namun kamu sepelekan. Aku juga manusia dan aku adalah tetap wanita yang mempunyai perasaan. SALAH KAH BILA AKU KECEWA KEPADA MU? AKU HANYA KECEWA.

Kamu mengatakan aku salah, Aku terlalu egois karena mementingkan emosi. Hah, Apa kamu tidka berfikir? Kalau kamu mencintai seseorang lalu orang itu mengacuhkan kita begitu saja dan mendekap wanita lain dan menggenggam jemari wanita itu di depan mata kamu. Apakah kamu punya fikiran dan hati untuk memikirkan ini semua? Apa kamu hanya ingin kebahagiaan saja? Bukan kah cinta itu ketika kita menjalani kebahagiaan dan kesedihan dengan bersama-sama? Bukan, Salah satu pihak meninggalkan dan mengacuhkan begitu saja?:')

Tak sadar kah kamu telah menyakiti aku? Tak sadar kah kamu telah membuat aku terpuruk lagi? Dimana hati mu? Ya Tuhan, Maaf bila aku terlalu emosi. Ketika aku menjetikkan jemari ku, Mata ku terasa panas dan lalu menjatuhkan air mata dari pelupuk air mata ku. Aku sudah lelah dengan semua ini. Kamu memang benar-benar tega dan begitu bengis. Haha, Berlebihan? Tapi, Benar bukan?

Aku tak tahu aku adalah wanita keberapa yang kamu panggil " Sayang " Aku juga tak tahu aku adalah wanita keberapa yang kamu selalu perhatikan. Mungkin saja aku yang kedua atau pun ketiga mungkin lebih dari 3. Tak heran kok aku, Karena banyak teman ku mengatakan itu. Mereka benar. Kamu tidak baik untuk ku.

Tuan yang telah menemani 30 hari bersama ku, Terima kasih ya. Aku harap kamu berubah dan sadar atas kesalahan mu. Mungkin kamu percaya bila aku berbohong kalau aku sudah melupakan mu. Tapi, Aku harus melupakan mu walau tak mudah. Aku tetap mendoakan mu dalam kesunyian malam hingga terdengarnya Adzan di masjid di subuh hari.

Aku mencintai mu, Lelaki 30 hari ku. 

5 comments:

  1. true story nih? ini terlalu detail untuk sebuah cerita fiksi
    di sini kamu ceritanya jadi secret admirer bukan?
    resiko secret admirer, jatuh cinta sendirian dan sakit hatinya juga sendirian

    ReplyDelete
  2. True banget wkwkw. Bukan kok kita sama2 tau perasaan satu sama lain /okesip curhat/

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Akhir nya kamu telah tersadar. Betapa menyakitkan dunia ini jika kita terus berharap. Kita tidak bisa terus bermimpi dan berharap akan kebaikan. Kita harus membuat perubahan di muka dunia. Tapi cowo tersebut memang bajingan. Kita akan terus mengawasi sekolah dan membuat sedikit perubahan jika kita tidak suka. -La Arcana

    ReplyDelete
  5. nice reads ! thanks ya udh share hihihi

    ReplyDelete

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik